Waspada Telur Infertil Marak di Pasaran, Ini Cara Membedakannya

Waspada Telur Infertil Marak di Pasaran, Ini Cara Membedakannya
0 Komentar

JAKARTA – Saat ini sedang marak telur ayam yang dijual dengan harga sangat murah.

Anda patut waspada. Bisa jadi telur yang harganya di bawah pasaran tersebut adalah jenis infertil atau HE.

Di pasaran ada dua jenis telur, yakni telur konsumsi dan telur tetas. Telur konsumsi adalah telur yang paling banyak ditemui di pasaran.

Baca Juga:Jokowi Teken Perpres 60/2020 Izinkan Pembangunan Pulau C, G, D, dan N Berlanjut‘Guncangan Ketiga’ Setelah Perang Dagang dan Pandemi Corona, Ini Peringatan Bank Dunia

Telur ini dihasilkan oleh ayam ras petelur dan dihasilkan tanpa dibuahi ayam jantan. Jadi otomatis tidak mengandung bakal embrio.

Sementara jenis telur tetas dihasilkan oleh perusahaan pembibitan ayam (breeder).

Ayam yang menetas dari telur ini dihasilkan dengan melakukan pembibitan berupa pemeliharaan induk betina dan jantan dalam rasio tertentu dalam satu kandang.

Dalam proses penetasan ini akan dilakukan langkah candling atau peneropongan.

Jika embrio telur terlihat maka prosesnya akan dilanjutkan.

Jika telur tidak mengandung embrio maka akan dipisahkan. Telur inilah yang disebut telur infertil.

Ribuan telur tetas akan diproses dalam mesin pengeraman. Telur didiamkan selama 18 hari dengan suhu hangat yang sudah disesuaikan. Setelah masa 18 hari, telur akan disortir lagi.

Telur yang memiliki embrio (fertil) akan lanjut ke tahap berikutnya. Sementara telur yang tanpa embrio (infertil) akan disisihkan.

Baca Juga:Waduh! Angka Kehamilan di Indonesia Melonjak Drastis Selama Pandemi CoronaIni Alasan Menunda Rencana Hamil di Masa Pandemi Corona

Telur ini seharusnya dibuang tapi ternyata ada saja oknum yang membutuhkan telur ini untuk dijual kembali dengan harga sangat murah.

Pemerintah secara tegas melarang peredaran telur ayam infertil. Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 diatur tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. 

Namun kenyataannya, telur ini masih banyak beredar di pasaran.

Karena berasal dari telur yang tak terpakai atau produk buangan, harga telur infertil ini sangat murah.

Harganya di kisaran Rp 4.000 – Rp 7.000 per kilogram, jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp20.000 per kilogram.

Selain itu, berbeda dengan telur ayam ras yang bisa bertahan selama sebulan di luar ruangan, telur infertil lebih cepat membusuk karena berasal dari telur yang dibuahi oleh ayam pejantan.

0 Komentar