Resolusi Penyelidikan Independen Corona Didukung 116 Negara, Bagaimana Indonesia?

Resolusi Penyelidikan Independen Corona Didukung 116 Negara, Bagaimana Indonesia?
CORONA KEMBALI SERANG CINA: Seorang tenaga medis mengumpulkan sampel untuk pengujian di komunitas Tongji di Shulan, timur laut Provinsi Jilin Cina, Minggu (17/5). Dilaporkan sejumlah warga Shulan terpapar Virus Corona. (FOTO: HECTOR RETAMAL / AFP)
0 Komentar

JAKARTA-Sejumlah negara Uni Eropa dan Australia mendorong sebuah rancangan resolusi untuk menyerukan penyelidikan independen terhadap asal-usul dan penyebaran virus corona (Covid-19).

Rancangan tersebut akan diajukan pada Selasa (19/5) ke Majelis Kesehatan Dunia, dan bisa disahkan jika mendapatkan dukungan dua pertiga dari 194 anggota majelis.

Dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters, rancangan penyelidikan independen itu mendapatkan dukungan dari 116 negara anggota. Dengan jumlah dukungan tersebut, kemungkinan rancangan tersebut dapat disahkan di Majelis Kesehatan Dunia.

Baca Juga:Xi Jinping Cegah Investigasi Asal-usul Wabah Virus Corona di Forum WHOPenampakan Ikan Hiu Sepanjang 7,9 Meter di Pantai

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne tidak mau mendahului hasilnya. Dia mengatakan, saat ini proses negosiasi sedang berlangsung.

“Resolusi itu adalah bagian penting dari percakapan yang kami mulai, dan saya sangat berterima kasih atas upaya orang-orang Uni Eropa dan banyak perancang yang telah menjadi bagian dari negosiasi selama beberapa minggu terakhir. Resolusi itu termasuk pemeriksaan asal zoonosis dari virus corona,” ujar Payne.

Di antara negara yang mendukung penyelidikan independen terhadap pandemi virus corona antara lain, India, Jepang, Korea Selatan, kelompok Uni Afrika dari 47 negara anggota, Rusia, Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Inggris, dan Kanada.

“Rancangan resolusi itu menyerukan penyelidikan ilmiah dan kolaboratif untuk melacak jalur penularan sehingga dapat mengurangi risiko penularan serupa di masa depan,” katanya.

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 4,64 juta orang secara global, dengan jumlah kematian sebesar 310.236. Virus yang memiliki nama Covid-19 ini muncul di Wuhan, Cina pada akhir 2019.

Australia mendorong penyelidikan independen untuk mencegah terulangnya pandemi serupa yang telah melumpuhkan kegiatan ekonomi di dunia. Dalam hal ini, Australia tidak ingin menyalahkan negara manapun.

“Setelah peristiwa yang begitu penting, kami ingin melihat apa yang harus kita pelajari dari pengalaman ini,” ujar Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Baca Juga:New Normal: Risiko Kesehatan Mengintai, Laju Ekonomi Stabil?Heboh Badai Panas Equinox, Ini Penjelasan BMKG

Rancangan penyelidikan independen virus corona membuat Cina geram dan mengancam akan melakukan tindakan balasan terhadap perekonomian Australia.

Duta besar Cina untuk Australia, Cheng Jingye menyebut usulan penyelidikan itu sangat berbahaya. “Publik China frustrasi, dan kecewa dengan apa yang sedang dilakukan Australia sekarang,” kata Cheng dalam sebuah wawancara dengan majalah Australian Financial Review bulan lalu.

0 Komentar