Bagaimana ‘Jakarta’ Menjadi Kata Kunci untuk Pembunuhan Massal yang Didukung Amerika Serikat

Bagaimana 'Jakarta' Menjadi Kata Kunci untuk Pembunuhan Massal yang Didukung Amerika Serikat
Monumen Pancasila Sakti, sebuah peringatan terhadap tujuh perwira militer yang tewas dalam sebuah kudeta yang gagal pada tahun 1965 bahwa militer menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi dalangnya, dan kemudian menyebabkan pembersihan anti-komunis pada 1965-1966. (Foto: Rappler/Famega Syavira)
0 Komentar

Apa yang terjadi di Brasil pada 1964 dan Indonesia pada 1965 mungkin merupakan hal paling penting dari perang dingin bagi pihak yang akhirnya menang, yaitu Amerika Serikat dan sistem ekonomi global yang sekarang beroperasi.

Dengan demikian, itu adalah salah satu peristiwa terpenting dalam proses yang secara fundamental telah membentuk kehidupan bagi hampir semua orang. Kedua negara telah merdeka, berdiri di suatu tempat di antara negara adikuasa kapitalis dan komunis, tetapi jatuh dengan tegas ke dalam kubu AS pada pertengahan 1960-an.

Para pejabat di Washington dan jurnalis di New York tentu mengerti betapa pentingnya peristiwa ini pada saat itu. Mereka tahu Indonesia (yang sekarang merupakan negara terpadat keempat di dunia) adalah hadiah yang jauh lebih penting daripada Vietnam. Hanya dalam beberapa bulan, badan-badan kebijakan luar negeri AS mencapai di sana apa yang gagal dilakukan dalam sepuluh tahun perang berdarah di Indocina.

Baca Juga:Final Coppa Italia 17 JuniLiga Besar Eropa Siap Bergulir Kembali

Kecuali Anda orang Indonesia, atau spesialis dalam topik ini, kebanyakan orang hanya tahu sedikit tentang Indonesia, dan hampir tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi pada 1965–1966 di negara kepulauan ini, Vincent Bevins memaparkan.

Kebenaran tentang kekerasan tetap tersembunyi selama beberapa dekade. Kediktatoran yang dibangun setelahnya memberi tahu dunia sebuah kebohongan, dan mereka yang selamat dipenjara atau terlalu takut untuk berbicara.

Akibat jerih payah para aktivis Indonesia yang gagah berani dan para akademisi yang berdedikasi di seluruh dunia, barulah sekarang kita dapat menceritakan kisahnya. Dokumen yang baru-baru ini diungkapkan di Washington, D.C., telah sangat membantu, meskipun beberapa dari apa yang terjadi tetap diselimuti misteri.

Indonesia kemungkinan besar tidak menonjol karena peristiwa 1965-1966 adalah keberhasilan yang lengkap bagi Washington. Tidak ada tentara AS yang mati, dan tidak ada seorang pun di dalam negeri yang berada dalam bahaya.

Meskipun para pemimpin Indonesia pada 1950-an dan 1960-an telah memainkan peran internasional yang sangat besar, setelah 1966 negara ini tidak banyak disorot. Namun, setelah melalui dokumentasi dan menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang yang hidup melalui peristiwa ini, Vincent Bevins membentuk teori lain yang sangat meresahkan mengapa episode ini dilupakan.

0 Komentar